Pearl Jam adalah band rock legendaris yang dibentuk di Seattle, Washington pada tahun 1990. Band ini dibentuk oleh vokalis Eddie Vedder, gitaris Stone Gossard dan Mike McCready, bassis Jeff Ament, dan drummer Dave Krusen. Selama bertahun-tahun, Pearl Jam telah menjadi salah satu band paling berpengaruh dan sukses dalam sejarah musik rock.

Sebelum lanjut membaca artikel sejarah band Pearl Jam ini.Yuk bergabung dengan situs kami di Okeplay777 situs yang memberikan kepercayaan kepada membernya,juga terkenal sebagai situs game slot tergacor hari ini dan selamannya, situs judi slot yang gampang menang memberikan kita keuntungan secara masiv,game nya sempurna, prosesnya sederhana, cepat, dan andal, Anda bisa memenangkan banyak uang.

 

Asal-usul Pearl Jam dapat ditelusuri kembali ke awal 1980-an ketika Gossard dan Ament menjadi anggota band bernama Green River. Green River adalah salah satu band pertama yang muncul dari kancah musik Seattle, yang kemudian dikenal sebagai grunge. Namun, Green River bubar pada 1987 dan Gossard dan Ament membentuk band baru bernama Mother Love Bone dengan vokalis Andrew Wood.

 

Mother Love Bone adalah band yang menjanjikan dengan suara yang unik, tetapi tragedi terjadi pada tahun 1990 ketika Andrew Wood meninggal karena overdosis heroin. Gossard dan Ament sangat terpukul dengan kematian Wood, tetapi mereka memutuskan untuk terus membuat musik. Mereka meminta gitaris Mike McCready dan drummer Dave Krusen untuk membentuk band baru, yang mereka beri nama Mookie Blaylock.

 

Mookie Blaylock memainkan pertunjukan pertama mereka di Seattle pada tahun 1990 dan dengan cepat mengembangkan pengikut. Namun, mereka terpaksa mengganti nama setelah NBA mengancam akan melakukan tindakan hukum. Band menetapkan nama Pearl Jam, yang merujuk pada nenek Vedder, yang bernama Pearl.

 

Pearl Jam merilis album debut mereka, “Ten,” pada tahun 1991. Album ini sukses besar, terjual lebih dari 13 juta kopi di Amerika Serikat saja. “Ten” menampilkan singel hit seperti “Alive”, “Even Flow”, dan “Jeremy”, dan membantu mendirikan Pearl Jam sebagai salah satu band terbesar di dunia.

 

Kesuksesan Pearl Jam berlanjut dengan perilisan album kedua mereka, “Vs.,” pada tahun 1993. “Vs.” memulai debutnya di nomor satu di chart Billboard 200 dan menampilkan hits seperti “Daughter” dan “Animal.” Band ini juga memulai tur dunia untuk mempromosikan album, termasuk singgah di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.

 

Pada tahun 1994, Pearl Jam menjadi pusat kontroversi ketika mereka menolak membuat video musik untuk lagu mereka. Band percaya bahwa video musik menjadi terlalu dikomersialkan dan mengurangi musik itu sendiri. Kontroversi tersebut hanya menambah mistik Pearl Jam dan membantu memperkuat reputasi mereka sebagai band yang lebih mementingkan membuat musik daripada menghasilkan uang.

 

Pearl Jam terus merilis album sukses sepanjang tahun 1990-an, termasuk “Vitalogy” pada tahun 1994 dan “No Code” pada tahun 1996. Namun, kesuksesan band ini bukannya tanpa tantangan. Pada tahun 1996, drummer Dave Abbruzzese dipecat dari band setelah sengketa royalti. Dia digantikan oleh Jack Irons, yang sebelumnya bermain dengan Red Hot Chili Peppers dan Eleven.

 

Pada tahun 1998, Pearl Jam merilis “Yield”, yang merupakan kesuksesan kritis dan komersial lainnya. Album ini menampilkan hits seperti “Given to Fly” dan “Wishlist”, dan band ini memulai tur dunia lainnya untuk mempromosikan album tersebut. Namun, tur itu dirusak oleh tragedi ketika sembilan penggemar tewas terinjak-injak saat konser di Denmark.

 

dari tur dan rekaman di awal 2000-an, tetapi mereka terus merilis album. Band ini merilis “Binaural” pada tahun 2000, “Riot Act” pada tahun 2002, dan “Pearl Jam” pada tahun 2006. Suara band terus berkembang selama bertahun-tahun, tetapi mereka tetap setia pada akarnya sebagai band yang lebih mementingkan pembuatan musik yang bermakna daripada mengejar kesuksesan komersial.

 

Pada tahun 2009, Pearl Jam merilis album studio kesembilan mereka, “Backspacer.” Album ini diproduseri oleh Brendan O’Brien, yang telah bekerja dengan band di banyak album mereka sebelumnya. “Backspacer” diterima dengan baik oleh para kritikus dan penggemar dan memulai debutnya di nomor satu di tangga lagu Billboard 200.

 

Pearl Jam terus melakukan tur dan merilis album sepanjang tahun 2010-an. Band ini merilis “Lightning Bolt” pada 2013 dan “Gigaton” pada 2020. “Gigaton” adalah album studio kesebelas band dan merupakan album pertama mereka dalam tujuh tahun. Album ini mendapat review positif dan debut di nomor dua di tangga lagu Billboard 200.

Kesimpulannya, Pearl Jam adalah band yang meninggalkan jejak tak terhapuskan dalam sejarah musik rock. Dari asal-usul mereka di kancah musik Seattle hingga status mereka sebagai salah satu band terbesar di dunia, Pearl Jam tetap setia pada cita-cita dan kecintaan mereka pada musik. Warisan mereka akan terus menginspirasi generasi musisi dan penggemar di tahun-tahun mendatang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *